Andalan

RATU KALINYAMAT

Ratu Kalinyamat, yang juga dikenal sebagai Ratu Ratna Kumala Sari atau Nyai Ageng Manila, adalah seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah Indonesia pada abad ke-16. Ia merupakan seorang ratu dari Kesultanan Demak, salah satu kerajaan Islam terkemuka di pulau Jawa pada masa itu.

Ratu Kalinyamat lahir pada tahun 1525 di Tuban, Jawa Timur. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan dekat dengan Kesultanan Demak. Pada usia yang masih sangat muda, ia menikah dengan Sultan Trenggana, yang saat itu memimpin Kesultanan Demak.

Namun, kehidupan Ratu Kalinyamat berubah drastis ketika suaminya, Sultan Trenggana, terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Portugis pada tahun 1546. Setelah kematian suaminya, Ratu Kalinyamat merasa terpanggil untuk mempertahankan warisan suaminya dan melindungi wilayah-wilayah Kesultanan Demak dari kekuatan asing.

Dengan kekuatan, keberanian, dan kecerdasannya, Ratu Kalinyamat mampu mengambil alih kepemimpinan dan memimpin pasukan-pasukan Demak dalam perang melawan pasukan Portugis yang berusaha menguasai wilayah Jawa. Ia memimpin pasukan-pasukan melalui strategi perang yang cekatan dan berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang sebelumnya jatuh ke tangan Portugis.

Selain keberhasilannya dalam pertempuran melawan Portugis, Ratu Kalinyamat juga dikenal karena kemampuannya dalam membangun dan mengatur pemerintahan. Ia mendirikan kota yang diberi nama Kalinyamat sebagai ibu kota baru Kesultanan Demak. Kota tersebut kemudian dikenal sebagai Jepara, yang sekarang merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah.

Ratu Kalinyamat juga terkenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan adil. Ia membantu masyarakatnya dengan membangun infrastruktur, seperti jalan dan irigasi, serta mendukung perdagangan untuk kemakmuran ekonomi Kesultanan Demak. Ia juga mendukung seni dan budaya, dengan melindungi dan mempromosikan kerajinan tangan, khususnya industri perkapalan dan pengrajin kayu.

Namun, pada tahun 1579, Ratu Kalinyamat terpaksa menyerah kepada pasukan Kesultanan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung. Kesultanan Demak akhirnya digabungkan ke dalam Kesultanan Mataram. Meskipun demikian, Ratu Kalinyamat tetap dihormati sebagai seorang pemimpin yang kuat dan berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Ratu Kalinyamat meninggal pada tahun 1582, meninggalkan warisannya sebagai seorang ratu yang berani, bijaksana, dan berperan penting dalam perjuangan melawan penjajah Portugis serta dalam pembangunan dan perekonomian Kesultanan Demak. Warisannya terus dikenang dalam sejarah Jawa, dan ia dianggap sebagai salah satu tokoh perempuan yang menginspirasi.

Ratu Kalinyamat juga dikenal karena perannya dalam mendukung kesetaraan gender. Meskipun hidup pada masa yang didominasi oleh budaya patriarki, ia menunjukkan bahwa seorang perempuan juga bisa memiliki kekuatan dan kepemimpinan yang luar biasa.

Selama kepemimpinannya, Ratu Kalinyamat berusaha untuk memberikan kesempatan yang adil kepada perempuan dalam berbagai bidang. Ia mendukung pendidikan bagi perempuan, memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka. Selain itu, Ratu Kalinyamat juga mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kehidupan politik dan pemerintahan, memberikan posisi dan tanggung jawab penting kepada mereka.

Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Ia mendengarkan suara rakyatnya, memperhatikan kebutuhan dan aspirasi mereka, serta berusaha untuk menciptakan keadilan sosial. Kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat tercermin dalam kebijakan-kebijakan yang diterapkan selama pemerintahannya.

Selain itu, Ratu Kalinyamat juga memiliki kecerdasan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan politik dan militer. Ia tidak hanya berperan sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai seorang panglima perang yang berani dan taktis. Keberhasilannya dalam memimpin pasukan dan merebut kembali wilayah yang direbut oleh Portugis adalah bukti kemampuannya sebagai seorang pemimpin militer yang hebat.

Warisan Ratu Kalinyamat sebagai seorang ratu yang kuat dan berpengaruh terus dikenang dalam sejarah Indonesia. Kepemimpinannya yang penuh inspirasi telah memberikan contoh bagi perempuan-perempuan di masa berikutnya untuk mengejar mimpi dan mencapai posisi penting dalam masyarakat. Ia telah menjadi simbol keberanian, kebijaksanaan, dan kesetaraan gender dalam sejarah bangsa.

Kisah hidup Ratu Kalinyamat menginspirasi kita untuk tidak takut menghadapi tantangan dan memperjuangkan keadilan. Ia adalah contoh nyata bahwa seorang perempuan bisa menjadi pemimpin yang berdaya, serta berperan aktif dalam perubahan sosial dan politik. Warisannya terus hidup dalam semangat perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan, serta dalam apresiasi terhadap peran perempuan dalam pembangunan negara.

Andalan

Abad Kekosongan ‘Void Century’ Pada OnePiece

“Abad Kekosongan” tidak secara langsung disebutkan dalam dunia One Piece. Namun, ada beberapa elemen dalam cerita One Piece yang mengingatkan pada periode Zaman Edo di Jepang, seperti kebijakan isolasi dan kurangnya perkembangan teknologi.

Dalam cerita One Piece, ada beberapa wilayah seperti Wano Kuni dan Dressrosa yang diketahui mengikuti kebijakan isolasi yang ketat. Wano Kuni khususnya, dijaga oleh samurai yang setia pada Shogun dan tidak mengizinkan orang asing untuk masuk ke dalam wilayah mereka. Hal ini membuat Wano Kuni terisolasi dari dunia luar dan membuat mereka kurang berkembang dalam hal teknologi. Namun, seperti dalam sejarah Jepang, periode isolasi ini juga memungkinkan perkembangan budaya dan seni yang unik.

Selain itu, ada beberapa elemen teknologi kuno dalam cerita One Piece, seperti senjata kuno yang dikembangkan oleh Vegapunk dan kemampuan buah iblis. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia One Piece, seperti di dunia nyata, teknologi dan pengetahuan dapat hilang seiring berjalannya waktu dan perubahan kebijakan.

Meskipun “Abad Kekosongan” tidak secara langsung disebutkan dalam One Piece, cerita ini mengandung banyak elemen dan referensi dari sejarah dan budaya Jepang, dan menunjukkan bagaimana kebijakan isolasi dan kurangnya perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masyarakat dan kebudayaan.

Andalan

ABAD KEKOSONGAN

“Abad Kekosongan”

adalah sebuah istilah yang sering digunakan dalam sejarah Jepang untuk menggambarkan periode waktu yang berlangsung selama 250 tahun dari awal abad ke-17 hingga awal abad ke-19. Periode ini juga dikenal sebagai “Zaman Edo” atau “Zaman Feodal Jepang” dan ditandai dengan kebijakan isolasi diri Jepang yang ketat dan stabilitas sosial yang tinggi di bawah pemerintahan kesatuan Tokugawa.

Periode ini disebut “Abad Kekosongan” karena meskipun Jepang mengalami stabilitas sosial dan ekonomi yang tinggi, namun kurangnya kontak dan hubungan luar negeri membuat Jepang merasa terisolasi dari dunia luar dan tidak mengalami perkembangan signifikan dalam bidang teknologi dan budaya. Selama periode ini, Jepang juga menerapkan kebijakan isolasi diri yang sangat ketat yang dikenal sebagai “Sakoku” yang melarang orang Jepang untuk keluar dari negeri dan menghalangi orang asing untuk masuk ke Jepang. Kebijakan ini juga menghambat perdagangan internasional dan membuat Jepang kehilangan kontak dengan dunia luar.

Di sisi lain, periode ini juga ditandai dengan perkembangan seni, sastra, dan filosofi Jepang. Budaya populer seperti kabuki dan bunraku berkembang, dan seni rupa seperti ukiyo-e, seni lukis kayu yang terkenal di seluruh dunia, juga bermunculan. Selain itu, beberapa filsuf terkenal seperti Yamaga Soko dan Arai Hakuseki juga muncul selama periode ini.

Secara keseluruhan, “Abad Kekosongan” menceritakan tentang periode ketatnya kebijakan isolasi diri Jepang dan stabilitas sosial yang tinggi yang dicapai selama periode ini, namun juga tentang kurangnya perkembangan dalam bidang teknologi dan hubungan luar negeri. Periode ini menjadi landasan untuk transformasi modern Jepang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika Jepang membuka diri secara internasional dan mengadopsi teknologi dan budaya Barat.

9 Kesatria Suci

Kesatria Suci merupakan kelompok legenda yang terdiri dari sembilan pahlawan yang memiliki kekuatan luar biasa dan bertugas melindungi dunia dari kekuatan jahat. Setiap kesatria memiliki kemampuan unik dan senjata khusus yang digunakan dalam pertempuran melawan kegelapan.

  1. Sir Arthur: Sir Arthur adalah pemimpin Kesatria Suci. Dia dikenal sebagai ksatria yang bijaksana dan berani. Senjatanya adalah pedang suci yang disebut Excalibur, yang memberinya kekuatan untuk memimpin dan melindungi sesama kesatria.
  2. Lady Guinevere: Seorang kesatria wanita yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memanah dan pertempuran jarak dekat. Dia adalah penembak jitu yang ulung dan memegang busur ajaib yang disebut Silverwind.
  3. Sir Lancelot: Lancelot adalah kesatria yang kuat dan berani. Dia memiliki kecepatan dan ketangkasan yang luar biasa dalam pertempuran. Senjatanya adalah pedang ajaib yang disebut Seraphim, yang memiliki kemampuan memancarkan cahaya suci.
  4. Sir Galahad: Galahad adalah kesatria yang penuh dengan kebaikan dan kesucian. Dia memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa dan menggunakan tombak suci yang disebut Holy Lance.
  5. Sir Percival: Percival adalah kesatria yang penuh dengan keberanian dan kejujuran. Dia ahli dalam bertarung menggunakan senjata berat seperti palu perang suci yang disebut Thunderstrike.
  6. Sir Gawain: Gawain adalah kesatria yang terkenal karena kekuatannya yang besar dan keberaniannya. Dia memegang sebuah perisai yang kuat dan mampu memantulkan serangan musuh yang kuat.
  7. Sir Tristan: Tristan adalah kesatria dengan kemampuan bertarung yang hebat. Dia sangat lihai dalam menggunakan pedang ajaib yang disebut Soulblade, yang dapat mengeluarkan serangan energi yang mematikan.
  8. Sir Bedivere: Bedivere adalah kesatria yang memiliki keahlian dalam seni bela diri. Dia menggunakan pedang bertajam ganda yang disebut Twinfangs, dan mampu mengalahkan musuh dengan kecepatan dan akurasi tinggi.
  9. Sir Gawaine: Gawaine adalah kesatria dengan kekuatan fisik yang luar biasa. Dia adalah ahli dalam menggunakan senjata berat seperti kapak raksasa yang disebut Doomcleaver.

Kesembilan kesatria ini bersatu dalam misi melindungi dunia dari kekuatan jahat dan memperjuangkan keadilan. Mereka menjalani berbagai petualangan dan pertempuran melawan makhluk jahat, penyihir jahat, dan raja-raja tirani. Kesatria Suci menjadi simbol harapan dan keberanian bagi seluruh manusia, dan kisah-kisah mereka terus diceritakan sebagai legenda yang menginspirasi generasi-generasi berikutnya.

JUDULNYA BELAKANGAN 2

Chapter 2 Menjadi Pembunuh

“Haaahhh!!!”

Rey dan Ken kompak menyebutkannya dan menatap ke arah Titania.

“hei..hei..heii.. Dia mau jadi pembunuh??? Oi Rey gimana ini???” Tanya Ken

Rey pun terdiam dan focus ke depan laptopnya seolah tidak mendengar apa yang ditanyakan Ken padanya. Lalu keheningan terjadi beberapa menit di ruangan tersebut. Rey yang sibuk dengan laptopnya untuk membuat laporannya dan Ken membuat secangkir kopi agar dia tampak santai sedangkan Titania masih terdiam berharap jawaban dari Rey dan Ken yang akan mengajarinya membunuh.

“Oi Titania namamu sangat sulit di ucapkan. Aku akan memanggilmu Nia, itu lebih singkat dan mudah” Akhirnya Rey berbicara namun tetap focus ke depan laptopnya

“Ya itu lebih singkat. Sekarang panggil aku Nia aja gak papa” Jawab Titania

Lalu Ken menghampiri Rey sambil membawa secangkir kopinya dan melihat Rey sedang chatingan dengan seseorang

“Oooohhh kamu chatingan dengan orang itu ya. BIG BOSS kah?? Tanya Ken

“Ya aku sudah melaporkan hasil hari ini kepadanya dan menanyakan boleh kah kita menambah seorang perempuan untuk menjadi tim pembunuh ini” Jelas Rey kepada Ken

“Oh Rey kamu akan mengajari perempuan ini menjadi pembunuh ya” Jelas Ken

Titania pun mendengar percakapan mereka dan meghela napasnya dan bertanya tanya dalam hatinya “apakah aku akan menjadi pembunuh maukah mereka mengajariku?”

“Nia oi Nia.. Niaa!!!”

Panggil Rey kepada Nia dan ia pun terkaget bahwa yang dipanggil adalah dirinya. Nia belum terbiasa dengan panggilan itu dan Nia pun menoleh ke arah Rey.

“Nia. Aku dan Ken akan mengajarimu menjadi seorang pembunuh. Aku beri tau untuk menjadi pembunuh itu harus siap menerima di benci oleh dunia ini. Menghilangkan perasaan penyesalan, tidak merasa kasihan kepada orang yang akan di bunuh. Tidak boleh ragu-ragu. Harus bisa menyelamatkan diri sendiri. Tidak takut akan kematian. Dan tentunya kamu akan memiliki musuh nantinya.” ujar Rey

“Hm Rey kamu terlalu berlebihan” ujar Ken

“Nggak Ken, bagaimana Nia???” Tanya Rey kepada Nia

Nia pun menyanggupi dan menerima apapun resiko nya nanti karena yang sedang ada dipikirannya hanya bertahan hidup dan tidak sendirian menjalani sisa hidupnya.

“Asalkan aku masih bisa hidup apapun akan kulakukan yang penting kalian berdua mengajariku dan selalu bersamaku tidak meninggalkan aku” Tegas Nia kepada Rey dan Ken

Rey pun tersenyum dan menoleh ke arah Ken. Ken pun mengerti apa yang dimaksud Rey yaitu mengajari Nia bagaimana menggunakan pistol dan pisau. Keesokan harinya Nia dan Ken mulai berlatih, mula-mula Ken mengajari Nia seni bela diri karena Ken dari kecil telah mengikuti salah satu seni bela diri dan sampai sekarang pun ia masih mengikuti seni bela diri dan menyandang sabuk yang lumayan tinggi di sekolahnya bersama dengan Rey.

Disaat Ken melihat Rey melakukan chating, Rey melakukan panggilan online ke orang itu. Ya benar saja orang itu adalah BIG BOSS yang selalu memberikan tugas pembunuhan kepada Rey dan Ken. Sehingga setelah Ken dan Nia pergi istirahat sebelum besoknya mereka latihan Rey pun melakukan percakapan dengan BIG BOSS.

“Oi boss apa kau mendengar penjelasan perempuan itu tadi” Tanya Rey

“Hmmm perempuan yang menarik Rey. Dia tampaknya takut kesepian. Asalkan bersama kalian berdua dia akan melakukan apapun??? Ooii Rey jangan bercanda.”

“Hahahahahahahahaha” Mereka berdua tertawa

“Rey. Tampaknya perempuan itu akan menjadi tangguh. Kau dan Ken jangan sampai dipermainkan olehnya itu akan membahayakan kita. Aku merasa perempuan itu akan menjadi senjata rahasia dan mesin pembunuh yang berbahaya, berhati-hatilah Rey” Tegas BIG BOSS karena khawatir dengan Rey dan Ken yang masih muda dan belum tau rasanya jatuh cinta.

“Hhmm jangan terlalu mengkhawatirkan kami boss. Aku dan Ken selalu bersama sejak kecil boss, jadi kami sudah mengerti satu sama lain. Tenang saja boss kami akan selalu menerima perintah dari anda saja dan memberikan laporan perkembangan kami, tentunya kami pun akan selalu menjaga rahasia ini boss.” Ujar Rey

“Ya. Begitulah seorang pembunuh bayaran Rey. Semua pergerakan harus dilakukan secara rahasia. Hanya rekan dan organisasi saja yang mengetahuinya” Tegas BIG BOSS kepada Rey.

Rey pun menceritakan kepada BIG BOSS kronologis kenapa bisa membawa Nia bersamanya dan setelah selesai bercerita Rey pun mematikan laptopnya dan pergi istirahat.

Keesokan harinya

Pagi-pagi sekali Rey dan Ken bersiap berangkat ke sekolahnya dan Nia hanya melihat dan terdiam saja. Sebelum Rey dan Ken pergi ke sekolahnya

“Nia kamu nggak pergi ke sekolah? Bukannya kamu juga kelas 1 SMA seperti kami?” Tanya Ken

“Oh iya. Tapi semua bajuku tertinggal di rumahku yang sudah kalian ledakkan” jawab Nia

Lantas Rey dan Ken pergi begitu saja ke sekolahnya meninggalkan Nia di rumah sendirian. Menjelang sore Rey dan Ken kembali ke rumahnya.

Ken segera mengajak Nia ke halaman belakang rumah untuk berlatih menjadi pembunuh bayaran. Semua teknik seni bela diri yang diketahui Ken mengajari semuanya ke Nia. Cara menggunakan senjata pun di ajari oleh Ken. Malam harinya tanpa mengajak Nia, Rey dan Ken menjalankan pembunuhan ke target yang di berikan oleh BIG BOSS dan setelah selesai melakukan tugasnya, Rey selalu malaporkannya langsung kepada BIG BOSS dan tidak lupa memberikan laporan tentang perkembangan Nia di hari pertamanya di latih oleh Ken dan memberi tau bahwa Nia akan pergi sekolah lagi.

Sebelum mereka tidur

“Oi kembali lah pergi ke sekolah” tegas Rey ke Nia

“Huh” Nia pun bingung atas pernyataan Rey

“Apa nama sekolahmu dan dimana sekolahmu itu? Segala kebutuhan sekolahmu akanku tanggung. Catat saja di selembar kertas agar kamu bisa bersekolah” tegas Rey

“Ok baiklah akan ku catat nanti dan langsung kuberikan. Terima kasih Rey” ujar Nia

Dua hari kemudian Nia mulai pergi ke sekolahnya seperti biasa dan sepulang sekolah Nia memulai latihannya bersama Ken. Selama tiga bulan Nia dilatih oleh Ken dan mereka pun akhirnya akrab, seiring berlatih Ken pun meyisipkan aturan-aturan untuk menjadi pembunuh bayaran yang handal dan Rey hanya sebagai lawan tanding untuk Nia serta memantau perkembangan Nia dan menunggu perintah BIG BOSS untuk beraksi.

Tidak tiap hari BIG BOSS memberikan perintah untuk beraksi dalam sebulan paling hanya dua kali saja melakukan aksi pembunuhan. Setiap kali ada perintah pembunuhan Rey dan Ken belum pernah mengajak Nia walaupun sudah berlatih 3 bulan dan Nia selalu berharap untuk dapat memulai aksinya yang pertama sebagai pembunuuh. Nia selalu melihat apa yang di kerjakan Rey setelah melakukan pembunuhan, menulis laporan yang akan ditujukan kepada BIG BOSS. Nia pun penasaran dengan siapa itu BIG BOSS sebenarnya. Karena di rumah hanya ada mereka bertiga saja tidak ada orang lain lagi. Siapa itu BIG BOSS sebenarnya?? Nia begitu penasaran dengan BIG BOSS

To Be Continued…

JUDULNYA BELAKANGAN

Chapter 1 : I Lost Control

Pada dasarnya setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Bahagia untuk diri sendiri, keluarga, teman, orang lain, atau juga yang lainnya. Tetapi didalam suatu hubungan, entah pertemanan, kekeluargaan, rumah tangga, pasti tidak selalu harmonis, selalu ada pertikaian didalamnya. Memang, itu adalah bumbu yang akan terus ada dalam kehidupan seseorang. Terkadang bukan karena kita membenci, tetapi kesalahpahaman yang membuat situasi itu terjadi. Tapi tidak bagi gadis berambut hitam panjang yang kini tengah duduk di ranjang menatap keluar jendela itu. Ini sudah tengah malam namun angin malam tak membuat ia merasa kendinginan sekalipun. Suhu tubuhnya kian meningkat bersama dengan emosinya yang terpendam. Ia sudah lelah dengan semua ini. Ia tidak bisa melihat lagi-

 

PRAANG!!!

 

-suara pecahan kaca terdengar dari kamarnya yang ia kunci dari dalam. Sudah tidak ada diskusi lagi tentang bagaimana orang tuanya yang tengah bertengkar hebat itu memutuskan akhir dari cerita keluarga ini. Sudah dua tahun lamanya sejak ayahnya meninggalkan pekerjaannya karena dipecat, sehingga ibunya yang harus bekerja lebih keras untuk menafkahi keluarganya. Setiap hari, tidak ada hari tanpa pertikaian. Titania, nama gadis itu, ia kemudian menatap kearah bingkai foto yang tegeletak di bangku meja belajarnya itu. Ia meraih benda itu dengan tangan kanannya, tak lama kemudian ia meneteskan air matanya, untuk yang terakhir kalinya ia menatap bingkai foto yang didalamnya ada ia, ibunya, ayahnya, dan laki – laki yang tampak sedikit lebih tua darinya itu, kakaknya.

 

“Kakak… andaikan aku ikut bersamamu, mungkin jauh lebih baik.” Lirihnya, kemudian ia membuang bingkai foto itu keluar jendela.

 

Ia terus memikirkan, apakah tidak masalah jika terus seperti ini? Selama ini yang ia ketahui hanyalah ayahnya yang suka pulang larut malam dalam kondisi mabuk berat, dan ibunya yang bekerja keras. Ibunya tidak pernah memberitahu apa pekerjaannya, tetapi Titania mendengar cerita teman sekelasnya yang mengatakan kalau ibunya adalah pekerja seks disuatu tempat. Hatinya begitu tersayat setelah mendengar kabar itu. Namun, jauh lebih sakit lagi jika ia harus menanyakan hal itu pada ibunya, sedangkan ibunyalah yang memberi dia makan. Hal itu juga yang membuat Titania sering dibully oleh teman – temannya. Ia memendam itu sendiri. Meski begitu, ibu tetaplah ibu. Ia akan terima seperti apapun ibunya.

 

‘Teman?’ Pikirnya dalam hati. Sepertinya kata itu tidak ada dalam kamusnya lagi. Tidak ada orang yang ia percayai lagi sekarang. Jika ada, orang itu sudah pergi. Kakaknya. Padahal ia berangkat untuk mencari pekerjaan, karena ayahnya kehilangan pekerjaannya, maka kakaknyalah yang bertugas untuk membantu. Namun, kakaknya tak pernah kembali lagi. Ia bahkan tidak memberi kabar apapun. Mengenaskan bukan?

 

“Nak! Buka pintunya, nak…” Seru suara ibunya dari luar pintu. Tapi Titania tidak mau menghiraukannya. Bukannya ia tidak peduli, hanya saja sedang tidak ingin diganggu dengan keributan yang tiada akhir itu. Ia sudah muak, tidak ada yang perlu dibicarakan di tengah malam seperti ini, baginya hanya mengganggu watu tidurnya saja. Sudahlah, ia butuh tenang. Titania mengambil posisi untuk beranjak tidur, tetapi sesaat sebelum itu ia melihat kearah bawah pintunya, sepertinya ibunya benar – benar menunggunya.

 

“Hahh~” Ia menghela nafas berat, kemudian beranjak dari kasur untuk membukakan pintu.

 

KRIEET-

 

-BRUK…

 

Titania membulatkan matanya dan menutupi mulutnya yang menganga lebar setelah melihat tubuh ibunya yang tegeletak berlumuran darah di pintu kamarnya itu. Apa yang terjadi? Ia dengan cepat membangunkan tubuh ibunya ke pangkuannya, apa yang ia lihat saat ini sungguh tidak bisa dipercaya. Ia mengrejap – rejapkan matanya berkali – kali untuk memastikan bahwa ini adalah kenyataan.

 

Ibunya tidak bergerak, nafasnya pun mulai melemah, matanya sayu, terdapat luka tusukan dibagian dadanya. Pastinya hanya rasa sakit yang sudah tidak bisa ditahan lagi. Titania menoleh kesekeliling, ia mencari sosok ayahnya yang entah dimana keberadaannya.

 

“Ayah! Ayah dimana?!” Teriaknya sembari berusaha mencabut pecahan kaca itu.

 

“Ayah! Tolong!!!” Air matanya mulai mengalir. Cobaan apalagi ini? Sekarang, dimana ayahnya? Siapa yang tega melakukan ini?

 

Darah terus mengalir keluar, Titania tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Peralatan medis pun tidak ada. Benar – benar kacau. Tiba – tiba seseorang datang dari dapur.

 

“Apa maumu? Biarkan saja dia mati.” Ucap seseorang itu. Titania menoleh, “Ayah?!”

 

“Apa maksudnya? Ayah yang melakukan ini? Kenapa ayah tega? Selama ini, ayah tidak pernah bekerja, ayah selalu pulang larut setelah mabuk, ayah yang selalu meminta uang ibu, ayah tidak pernah-”

 

PLAK

 

“-Akh,” Titania memegangi pipi kirinya yang memerah akibat tamparan keras dari ayahnya. Ia kemudian menunduk kebawah dan hanya bisa menatap wajah ibunya yang kini tengah sekarat itu.

 

“Ya, aku yang membungkamnya, aku yang menusuknya, aku yang melakukannya. Kau pikir aku masih mau dengan wanita jalang itu, hah?!” Ujar ayah Titania. Sepertinya ia dalam keadaan setengah sadar.

 

“Kau tau? Ibumu itu pelacur! Itu berarti dia selingkuh. Ibumu wanita jalang. Dia pembohong. Hahahahaha” Tegas ayahnya.

 

“…” Titania terdiam. Kata – kata ayahnya bisa ia dengar namun sulit dicerna oleh otakya dan air mata terus mengalir. Ia tak akan pernah menyangka bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Ia memeluk tubuh ibunya. Meski ia berhsil mencabut kaca itu dari tubuh ibunya, namun ia tidak bisa menghentikan pendarahan.

 

“Aa, Ibu… ” gumamnya lirih. Sorot matanya berubah, ia tidak bisa menahan diri lagi. Semuanya terlalu menyakitkan, bukankah lebih baik memang diakhiri saja?

 

Titania berdiri, “Bukankah itu semua karena ayah yang tidak mau bekerja? Ibu rela bekerja seperti itu agar kita bisa hidup! Kenapa ayah malah menyakiti ibu?!”

 

CTAK. DOR!

 

Dengan secepat kilat sebuah peluru berhasil menembus kepala sang ibu.

 

“Apa kau mau nasibmu sama seperti ibumu?!”

 

Titania tidak mengerti bagaimana ayahnya bisa mendapatkan pistol itu dan menembakannya tepat di kepala ibunya. Ia tak habis pikir dengan semua yang terjadi malam ini. Matanya sembab, ia terus meneteskan air mata. Menatap lantai yang bersimbah darah itu. Rasa cemas, takut, sedih, semua menjadi satu. Ia sama sekali tidak menyangka ayahnya akan melakukan hal itu.

 

“Tidak ayah.” Titania menggelengkan kepalanya lemah.

 

Sang ayah yang tampak tak berdosa itu mendekatkan dirinya pada Titania, kemudian dengan tangan kirinya ia mengangkat dagu Tania dan dengan tangan kananya ia memasukkan ujung pistol itu ke mulut Titania secara paksa.

 

“Akh~”

 

Tubuh Titania melemas, wajahnya semakin pucat seiring derasanya air mata yang mengalir. Sekarang, ia bisa melihat dengan sangat jelas wajah ayahnya yang penuh dengan amarah itu. Bukan seperti ayahnya yang dulu ia kenal. Ia hanya memejamkan matanya, jika ayahnya menarik pelatuk pistol itu maka tamatlah sudah.

 

BEP.

 

Titania merasakan tubuh berat ayahnya itu jatuh, tembakan kedap suara itu berhasil mengenai kepala sang ayah yang sekarang tak sadarkan diri. Pistol yang ada di mulutnya itu ia dorong keluar dari mulutnya.

 

“Hei, siapa yang kau tembak itu? Dia bukan target kita. Aku sudah berhasil membunuh pak tua koruptor itu.” Ucap seorang lelaki diujung pintu. Tampak ia mengajak lawan bicara disebelahnya.

 

“…” Hening. Lawan bicaranya itu tak menggubris pertanyaan dari kawannya itu. Kedua sosok itu mendekat kearah Titania.

 

“Siapa kalian? Apa yang akan kalian lakukan?” tanyanya. Kedua pemuda itu semakin mendekat sehingga Titania bisa melihat dengan jelas wajah mereka.

 

“Aku lihat kau akan dibunuh oleh pak tua ini. Jadi aku membunuhnya.” Ujar laki – laki berambut kecoklatan yang memiliki garis luka di bawah matanya.

“Hehei Rey, apa yang-”.

 

“Diam.” Potong pemuda yang dipanggil Rey itu. Kemudian Rey kembali menatap kearah Titania.

 

“Dan kau. Aku sudah menyelamatkanmu, dan kau sudah melihat wajahku dan dia.” Ucapnya sembari menunjuk kearah kawannya yang berambut pirang.

 

“Pilih sekarang,” lanjutnya.

 

“Berguna untuk kami, atau mati?”

 

‘Oh, Ya Tuhan. Kenapa pilihan itu sesulit ini.’ Pikir Titania. Kini ia menelan ludahnya, percuma saja kalau ia hanya selamat sesaat namun harus kembali mendapatkan kenyataan yang pahit. Apa yang akan ia dapatkan lagi setelah ini? Saat ini ia sudah tidak punya kedua orang tua, kakaknya pergi, dan tidak ada seorang teman pun.

 

“Baiklah, aku akan berguna untuk kalian.” Jawab Titania kemudian, terlihat dengan jelas bibirnya gemetaran.

 

OK. Mission Complete.

 

“Tapi…”

 

“Aku akan menjelaskannya setelah kau ikut dengan kami.” Ucap Rey dengan tegas.

 

“Bagaimana dengan orang tuaku? Tidak mungkin aku meninggalkan mereka disini.” Titania menatap jasad orang tuanya yang tergeletak di depan kamarnya.

 

“Aku tidak mau mengulanginya.”

 

“Hei Rey, sabarlah sedikit, dia ini perempuan…” Ujar kawanya berambut pirang itu.

 

“Ken, kau aktifkan bomnya. Kita keluar dari sini sekarang.” Rey meminta kawannya itu untuk mengaktifkan bom yang telah ia pasang.

 

“Baik bos.” Jawab Ken sembari menekan tombol pada remote yang ia bawa.

 

Kedua pemuda itu berjalan kearah pintu untuk keluar dari  rumah ini, namun Titania masih terdiam diposisinya.

 

“Kenapa diam? Ayo keluar. Kau ini lemah sekali, kalau kau tidak cepat, kau bisa mati.” Ken menarik lengan kiri Titania yang masih mencerna kata – kata Rey. Kapan dia memasang bom dan dimana?

 

Tak lama setelah mereka keluar dari rumah, terdengar dentuman keras suara bom yang menggema. Karena lingkungan yang sepi, efeknya tidak akan membuat orang mencari sumber suara.

 

.

 

.

 

 

.

 

 

Sekarang pukul 01.10 a.m. Titania, Rey dan Ken berada di sebuah mobil untuk perjalanan menuju mansion. Selama perjalanan suasana begitu hening dan tidak ada diskusi apapun. Titania masih tidak percaya akan hal yang terjadi hari ini. Ia benar – benar seperti kehilangan akalnya. Namun air matanya sudah habis terkuras sehingga hanya menyisakan perasaan sedih yang mendalam.

 

Sesampainya di mansion, mereka kemudian menuju ke ruang tamu. Tanpa perlu basa – basi lagi, “Aku ada banyak pertanyaan untuk kalian.” ucap Titania sembari duduk di sofa.

 

“Sebelum itu, siapa namamu?” tanya Ken

 

“Titania.”

 

“Hmm, bagus juga. Hanya itu?” tanyanya lagi. Sedangkan Titania hanya mengangguk kecil mengiyakannya.

 

“Kami ini pembunuh bayaran, bill for kill. Namaku Kent Lendrick,” ucap Ken dengan santai.

 

“Ka-kalian… pembunuh bayaran?!” ujar Titania tidak percaya. Ia menatap tampilan kedua teman laki – lakinnya sekarang itu dengan seksama, “Tapi kalian terlihat masih muda,” lanjutnya kemudian.

 

“Ya, kau juga terlihat seumuran dengan kami,” ujar Ken sambil menyalakan rokok yang ada di kantong saku jacket hitamnya.

 

“Aku masih SMA kelas 1,”

 

“Hahaha, mau bergabung di sekolahku?” Tanya Ken setelah ia menghisap rokok.

 

“Sekolah? Kalian sekolah?” Tanya Titania membeo.

 

“Ya, kami pakai uang hasil kerja kami untuk sekolah, meski hanya untuk formalitas,” jawab Ken. Dipojok sofa terlihat Rey yang masih terdiam, ia menyalakan laptopnya kemudian mengetikkan sesuatu.

 

“Kenapa kalian menyelamatkanku? Meski ayahku terbunuh, tetapi entah mengapa aku senang aku masih hidup sekarang. Meski sekarang aku tidak punya apapun. Tapi aku akan terus hidup kan?”

 

“Aku hanya mendengar suara tembakan dari luar, ketika kami menjalankan misi untuk membunuh koruptor, lokasinya tidak jauh dari rumahmu itu. Bodoh sekali pintu rumahmu itu terbuka, jelas saja aku bisa masuk.” Ujar Rey menjawab pertanyaan dari Titania, namun fokus matanya tetap pada yang ia kerjakan.

“Aku tidak berniat menolongmu. Aku hanya melakukan kesalahan, membunuh orang yang bukan targetku, jadi aku harus membungkammu, atau kau yang harus berguna,”

 

“Hahaha, ini pertama kalinya kau melakukan kesalahan, Rey,” ujar Ken sembari ketawa. “Tapi aku tidak menyangka kau akan melakukannya. Bukannya kau tidak punya belas kasihan?”

“Hn.” Hanya itu yang dapat Rey katakan setelah mendengar perkataan Ken.

 

“Aku belum tahu namamu,” ujar Titania pada Rey yang masih tetap fokus pada laptopnya.

 

“Rey. Itu saja.” Jawabnya singkat. Sorot mata Titania sedikit berubah, sepertinya ia mengerti akan suatu hal.

 

“Baiklah, kak Rey, kak Ken, ajari aku cara membunuh.”

 

 

 

 

To Be Continued

Archimedes

 

Domenico-Fetti_Archimedes_1620
Lukisan Archimedes oleh Fetti (1620)

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM – 212 SM). Ia adalah ahli matematika dan penemu dari Yunani yang terkenal. Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

 

Hukum Archimedes

Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, “Eureka! Eureka!” yang artinya “sudah kutemukan! sudah kutemukan!” Lalu ia membuat hukum Archimedes.

Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.

Penemuan Lain

Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan rasi bintang di langit.

Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuwan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70.

Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

 

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Archimedes

Alva J Fisher

Alva J. Fisher asal Amerika disebut penemu mesin cuci. Mesin cuci listrik yang diiklankan di surat kabar dan dibahas pada awal tahun 1904 oleh Alva J. Fisher telah salah dikreditkan dengan penemuan mesin cuci listrik. Kantor Paten AS menunjukkan setidaknya satu paten yang dikeluarkan sebelum Mr Fisher nomor paten US 966.677 (misalnya Woodrow AS paten nomor 921.195). “penemu” dari mesin cuci listrik masih belum diketahui.

Perkembangan Awal mesin cuci
  • Tahun 1691 di Inggris dikeluarkan hak paten pertama kategori mesin cuci yang dapat meremas .
  • Tahun 1782 Jacob Christian Schaffer dari Jerman membuat desain mesin cuci.
  • Henry Sidgier mengeluarkan paten Inggris untuk mesin cuci rotating drum.
  • Pada tahun 1862 dipatenkan sebuah “Penggabungan mesin cuci rotary, dengan rol untuk meremas-remas atau mangling” oleh Richard Lansdale dari Pendleton, Manchester.
  • Hak paten pertama di Amerika Serikat berjudul “Pakaian Cuci” diberikan kepada Nathaniel Briggs of New Hampshire pada tahun 1797.
  • Pada tahun 1836 kantor hak paten terbakar sehingga tidak ada penjelasan tentang perangkat mesin cuci yang bertahan. Sebuah perangkat yang menggabungkan mesin cuci dengan mekanisme pemeras tidak muncul sampai tahun 1843, ketika John E. Turnbull of Saint John, New Brunswick asal kanada mematenkan “Pencuci Pakaian Dengan pemeras Rolls.”
  • Margaret Colvin menemukan Washer Triumph Rotary, yang dipamerkan di Paviliun Perempuan di Pameran Internasional Centennial dari 1876 di Philadelphia.

Wilhelm Conrad Rontgen

Wilhelm_Conrad_Röntgen_(1845--1923)Wilhelm Conrad Röntgen ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama Penghargaan Nobel dalam Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya pada sinar-X, yang menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.

Rontgen belajar di ETH Zurich dan kemudian guru besar fisika di Universitas Strasbourg (1876-1879), Giessen (1879-1888), Wurzburg(1888-1900), dan Munich (1900-1920). Penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas, gerak pipa rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal, penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.

Gambar sinar-X pertama yang diambil oleh Röntgen dari tangan istrinya, Anna Bertha.

Pada 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus listrik dan tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode), Rontgen mengamati bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa saat sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas, kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi ini. Ia menemukan bahwa itu memengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara salah ia berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari bagian dalam objek logam dan tulang tangan istrinya.

 

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Wilhelm_Conrad_R%C3%B6ntgen

Nicolas Appert

 

Appert_Nicolas
Nicolas Appert

Nicolas Appert berasal dari Prancis adalah penemu proses pengalengan. Tahun 1804 mendirikan ruang kerja dengan 50 karyawan untuk membuat sistem pengalengan yang semakin terkenal.

 
Pada abad ke-19, demi menyediakan bahan makanan yang tetap segar untuk tentaranya pada masa perang, Napoleon memberikan perinah agar mencari cara menyimpan makanan. Pada tahun 1809, Appert memperkenalkan cara menyimpan dengan botol kaca. Caranya yaitu dengan memasukkan makanan yang te;ah direbus ke dalam botol kaca, dan setelah menyumbat botol tersebut dengan longgar memakai kayu gabus, botol itu direbus hingga mendidih. Setelah udara dalam botol keluar, sekali lagi botol disumbat dengan kayu gabus. Kali ini sumbatannya rapat dan kencang. Ini merupakan bentuk paling tua dari kaleng yang kita kenal. Karena jasanya, Appert kemudian mendapatkan hadiah dari Napoleon.

Pabrik Appert hancur pada 1815, setelah invasi Rusia. Nicolas Appert kembali ke Massy tahun 1836 dan meninggal di sana tanggal 1 Juni 1841.